Deburan kehidupan
Jejak kaki mengukir desiran debu pagi
Getaran nadi mengalun amarah penyusut hati
Terkaman kehidupan menjerit menyelubungi tubuh ini
paras anggun bak semu akan bayang-bayang pandangan yang masih samar
Kutulis satu kata untuk seribu tahun ke depan
Selayang angan menari-nari di ambang pikiran
Akankah bibir ini kan sanggup bicara
Di tengah ketidakjujuran merajalela
Sanggupkah tubuh ini kan rela hadir
Di tengah insan-insan yang tak lagi berjiwa adil
Kekuatan iman kan jadi tonggak
Melawan segudang nafsu yang menjebak
Kebesaran hati kan jadi pegangan
Menerima sejuta takdir yang meraung kejam
Jejak kaki mengukir desiran debu pagi
Getaran nadi mengalun amarah penyusut hati
Terkaman kehidupan menjerit menyelubungi tubuh ini
paras anggun bak semu akan bayang-bayang pandangan yang masih samar
Kutulis satu kata untuk seribu tahun ke depan
Selayang angan menari-nari di ambang pikiran
Akankah bibir ini kan sanggup bicara
Di tengah ketidakjujuran merajalela
Sanggupkah tubuh ini kan rela hadir
Di tengah insan-insan yang tak lagi berjiwa adil
Kekuatan iman kan jadi tonggak
Melawan segudang nafsu yang menjebak
Kebesaran hati kan jadi pegangan
Menerima sejuta takdir yang meraung kejam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar