cari yukkk....

Jumat, 27 Maret 2009

cerpen

PAHLAWAN KESIANGAN

“Krriiiinnggg.........” suara dering jam beker yang ada di kamar Refand. Ternyata, tak disadari hari sudah larut pagi. Matahari cerahnya sudah nangkring di ufuk timur. Refand membuka matanya dengan segera dan terasa paksa. Sesaat Refand terhentak, matanya melotot dengan raut wajah yang terlihat gelisah.
“Ya ampun!!!udah jam 7”gerutunya penuh kecewa.
Refand pun tak ingin lama-lama di ranjangnya. Ia segera beranjak dari keberadaannya dan ia pun dengan tangkas melompat ke kamar mandi. Dari kamar mandi, Refand langsung bergegas siap-siapdengan segala kebutuhannya pagi ini.
“Tap…tap…tap…!!!” dengan sigap Refand langsung pergi ke sekolah tanpa harus belok ke ruang makan, karena dia sudah menemuai keadaan yang amat genting. Hanya jabatan singkat tangan sang ibu membuat Refand ingin cepat-cepat bertatap muka dengan wajah sekolah yang masih ada dalam pikiran.
“Aduh!! gawat, pasti aku telat nih!!” batinnya menggumam seraya berlari mengejar waktu yang jadi musuh bebuyutannya pagi ini. Dia berlari dan cepa-cepat berlari, namun sesaat langkah Refand terhenti, ketika ia melihat pria yang sudah lanjut usia. Pria renta itu mengalami kesulitan menyebrangi jalan yang terasa sesak akan keramaian. Hatinya terketuk tuk membantukakek-kakek yang sudah tak berdaya untuk menapak jalanan itu. Dia langsung memegang pundak pria tua tersebut dengan berkata”Mari kek saya bantu” sang kakek pun tersenyum simpul. Lantas, Refand membantunya meniti trotoar yang terlihat kepadatan ibukota. Perlahan dekapkaki kakekl dan Refand melewati zebracros yang di kedua sampingnya terlihat kendaraan-kendaraan terhenti karena lampu merah sudah menyala.
Setelah tiba di tujuan, yang ada di seberang jalan . Refand tak sadar, waktu sudah terlalu siang untuk ia berangkat ke sekolah. Dia pun langsung cepat-cepat pergi meninggalkan pria renta tadi.”Maaf kek. Aku pergi dulu ya…”
“Tri-ma-ka-sih-ya…”ujar kakek terletup-letup.
“Iya kek!”balas Refand dengan tergopoh-gopoh dan berlari dengan laju yang melebihi ljukuda liar. Akhirnya Refand tiba juga dengan mata terpejam dan nafas yang tertatih-tatih disertai penuh harap agar ia masih bisa masuk ke dalam sekolahnya.
Namun sungguh malang, sesaat matanya terbuka, ia melihat pintu gerbang sudah dalam keadaan tertutup.”Astagfirullahhaladzim!! aku benar-benar telat!!”seru Refand sembari menepuk keningnya.

1 komentar:

PEMIMPI mengatakan...

yupz
berkarya tak harus menunggu tua